Sabtu, 10 November 2012

Potensi Wisata Dusun Ngerco dan Puyan di Puncak Merangi

Kesadaran akan potensi wisata suatu wilayah sebagai salah satu sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya, kini semakin dirasa penting. Berbagai desa wisatapun mulai diperkenalkan, namun belum semuanya mampu berkembang sebagaimana diinginkan. Desa Seloharjo, Pundong, juga memiliki potensi wisata peninggalan sejarah yang berada di dusun Ngerco dan Puyan. Pertama adalah gua sunan Mas dengan sumber mata air Surocolo di bawahnya. Dari sumber tersebut mengalir 2 sendang. Potensi kedua adalah 19 gua peninggalan Jepang di atas puncak Merangi.
Baca selengkapnya >


Di perbatasan ke dua dusun, terdapat gua Sunan Mas yang diyakini sebagai keterunan Amangkurat II. Di bawah gua tersebut terdapat 2 sumber mata air yang dikenal dengan sendang putri dan sendang kakung. Terdapat sebuah arca pada masing-masing sendang, yang dari hasil penelitian diyakini berusia sama dengan candi Borobudur. Demikian dijelaskan Sakijo (kepala dusun Ngerco) saat berbincang di sendang Surocolo, Kamis (23/02). Pada sendang putri saja aliran airnya masih berjalan baik. namun sendang kakung, airnya sudah tidak terairi melalui sendang, tapi melalui saluran primer yang dibangun masyarakat.


Air dari kedua sumber tersebut kini digunakan masyarakat sebagai sumber air minum dan untuk mengairi sawah. Pada musim kemarau debit air dari sendang kakung 8 liter per detik, sedangkan dari sendang putri 3 liter per detik. Saat ini Pemerintah desa Seloharjo baru mengajukan proposal bantuan ke LPM UGM dan Saker proyek air minum provinsi DIY untuk membangun instalasi primer air minum yang dapat melayani kebutuhan 340 kepala keluarga dari 2 dusun.

Di atas puncak Merangi dengan ketinggian kurang lebih 400 – 500 m di atas permukaan laut, terdapat 19 gua peninggalan Jepang. Kondisi gua peninggalan tersebut sebagian besar masih baik dan dapat dijadikan objek wisata peninggalan sejarah. Yang menarik bahwa antar gua terhubungan dengan saluran penghubung antar pintu. Sayangnya saluran tersebut sekarang dalam kondisi tertimbun tanah. Ada gua yang mempunyai bilik tidur dan puncak pengintai, ada pula gua dengan fasilitas tungku dapur

Hampir semua gua yang ada memperlihatkan fungsi pertahanan militer. Bila saluran penghubung antar pintu gua bisa dikembalikan seperti kondisi semula, bukan tidak mungkin tempat ini bisa dijadikan lokasi shooting untuk film perang di masa-masa perjuangan kemerdekaan. Tempatnya terjangkau dengan kendaraan roda empat, agak jauh dari pemukiman penduduk dan kondisi sekitarnya adalah hutan jati rakyat yang asri dan sejuk. Di sekitar guapun terdapat jalan melingkar yang bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Dari puncak Merangi tersaji pemandangan ke laut yang cukup indah.

Hampir seluruh puncak Merangi seluas 70 ha, adalah tanah Sultan Ground yang dipercayakan Sultan pada masyarakat sekitar untuk dihijaukan dengan tanaman umur panjang. Sedikit saja yang milik pribadi. Umumnya yang ditanami masyakarat adalah pohon jati, mahoni, akasia dan beberapa tanaman umur panjang lainnya. Sekarang banyak juga ditanam pohon jati kebon (jabon) yang berusia 5 tahun. Terdapat juga di sana pohon kelapa dan pohon buah seperti jambu mete, mlinjo dan lainnya. Sekitar 500 m dari komplek gua, terdapat sumur dengan kedalaman 2,5 - 3 m sebagi sumber air bagi yang membutuhkan.

Gua-gua yang ada di sana saat ini sebagian besar dalam kondisi terawat, setelah Balai Purbakala mengangkat 4 pemuda desa setempat sebagai PNS dan 2 orang tenaga honorer. Sayangnya jalan dari dusun Ngerco ke puncak Merangi sepanjang 2,5 km dalam keadaan rusak berat. Bila akan dijadikan objek wisata peninggalan sejarah dan wisata alam, sangat dibutuhkan perbaikan dan pengaspalan jalan sepanjang 2,5 km, Gasebo yang cukup luas, beberapa bangunan kios, bangunan MCK dan fasilitas bermain lainnya. (Yan/Fernandez)

---------------------------------------------------

Info lebih lanjut dapat menghubungi Kepala Dusun Ngerco, Bp. Sakijo – Hp. 085 868 197 088

Tidak ada komentar:

Posting Komentar