Sabtu, 10 November 2012

Desa Wisata Lopati

Dicanangkan sebagai desa wisata pada akhir 2007, namun selama masa itu sampai 2009 baru dalam tahap pembentukan mindset masyarakat. Dalam tahun 2010 Pokdarwis yang terbentuk baru mulai menggeliat. Dusun Lopati oleh Pokdarwis diarahkan sebagai desa wisata pendidikan. Terutama terhadap aneka kuliner dan kerajinan yang terdapat di sana. Walaupun demikian, paket wisata yang ada masih dikemas secara sederhana. Kesederhanaan ini dapat dilihat dari harga jual berbagai paket wisata yang ada di sana dengan harga yang sama yakni Rp. 10.000, sedangkan paket kesenian belum dapat dipatok harga jualnya.
Baca selengkapnya >
Potensi wilayah Lopati ada pada aneka kuliner seperti : mie lethek, bakpia, krupuk susu, tahu, geplak, tempe koro maupun dele, peyek, aneka kue, telur asin dan jamu serta pengolahan susu segar. Potensi kerajinannya : batik bamboo, segala kriya dari bamboo, batik tulis, kronjot/krondho, kandang ayam, batik tulis, arang bathok dan meubeler. Semua potensi tersebut di arahkan sebagai objek pembelajaran wisatawan yang dating ke sini. Sedangkan untuk member hiburan bagi pengunjung, baru dirancang paket seni dan budaya seperti : reok, jatilan anak-anak, kerawitan dan sholawatan.

Kini masyarakat Lopati sudah menyadari arti penting keberadaan desa wisata yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Demikian diungkapkan Sri Indarti (ketua Pokdarwis). Pengujung yang dating berkelompok dalam jumlah besar dan masih didominasi anak sekolah, berpengaruh terhadap penjualan produk masyarakat. Kini mulai didaftar rumah penduduk yang dapat dijadikan home stay bagi pengunjung. Saat ini baru terdata 17 rumah dengan 21 kamar dengan daya tampung 60 – 80 orang.
Manajemen desa wisata juga belum tertata, sehingga belum dapat diketahui berapa banyak wisatawan yang berkunjung ke sini dalam tahun 2011 misalnya. Demikian pula dengan total dana yang masuk. Kondisi Pokdarwis belum terlalu siap, namun tampak ada kemauan untuk berkembang maju dengan sering mengikuti pelatihan bidang kepariwisataan dan berkunjung ke desa wisata lainnya sambil belajar Pengelolaan sebuah desa wisata. Kepada reporter bantulbiz, Pairin salah seorang pengurus Pokdarwis sempat menanyakan harga peket seni budaya yang dijual di desa wisata lainnya.

Potensi kerajinan yang sangat menonjol di Lopati adalah kerajinan kronjot/krondho. Hampir 60 % kepala keluarga di dusun ini adalah perajin kronjot. Menurut salah seorang perajin, kronjot telah dikenal oleh masyarakat dusun Lopati sejak 1942 dan sampai sekarang masih terus dikeguluti. Mereka yang ingin belajar berbagai bentuk kuliner dan kerajinan, mungkin coco sekali untuk berkunjung ke desa wisata Lopati. ( Yan/Fernandez)

---------------------------------------------------------

Desa wisata Lopati : d/a. Dusun Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
CP. Sri Indarti – hp. 081 578 875 256 atau Pairin – hp. 081 392 883 667

Tidak ada komentar:

Posting Komentar