Sabtu, 10 November 2012

Bumi Perkemahan Goa Payaman

Dua objek yang menyatu serta memiliki potensi yang cukup menarik untuk dikunjungi. Goa Payaman sendiri memiliki sejarah yang penuh misteri, antara lain dikenal sebagai tempat persembunyian sampai wafatnya Sang Prabu Kerta Bumi atau Browijojo V bersama putranya Raden Panekti. Letaknya yang cukup tinggi dibanding daerah sekitarnya ( 110 m dpl) dengan pepohonan yang rindang, memiliki panorama alam yang indah. Kondisi ini menurut Mathori Abdul Rozid (40), dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dengan membuka bumi perkemahan dan outbond. Hal tersebut ia sampaikan kepada reporter bantulbiz.com Kamis (28/06) di bumi perkemahan Payaman Rt. 11 Pedukuhan Kepuhan, Argorejo, Sedayu, Bantul.
Baca selengkapnya >
Bumi perkemahan yang luasnya 2 ha, dibuka secara resmi per 1 April 2011 dan digunakan pertama kali untuk kemah siswa/i SMPN 2 Godean pada 27 Juni 2011. Kini bumi perkemahan ini sudah banyak digunakan berbagai lembaga pendidikan maupun kelompok masyarakat. Fasilitas yang disediakan antara lain : tanah lapang untuk kemah seluas 2000 m2, aula tempat istirahat 2 buah ukuran 6 x 8 m dan 4 x 6 m, mushola, MCK 12 ruang, bak penampungan air bersih 3 buah, listrik, lahan parkir, keamanan dan kebersihan oleh pemuda setempat. Fasilitas lainnya berupa : tali tambang 40 m, egrang dan teklek. Kami belum memiliki dana yang cukup untuk menyediakan fasilitas permaianan yang memadai, ungkap Mathori.

Tanah bumi perkemahan ini adalah milik pribadi masyarakat setempat, sehingga seluruhnya dikelola pula oleh masyarakat melalui Payaman Management. Selain perkemahan, tempat ini juga digunakan sebagai tempat outbond dan hiking. Jarak tempuh untuk kegiatan hiking : 5 km, 10 km dan 15 km dengan tarif Rp. 5.000 per orang. Sedangkan untuk perkemahan dipungut biaya per 3 hari Rp. 10.000 – Rp. 12.000 per orang. Jarak tempuh ke lokasi bumi perkemahan ini sejauh 1 – 1,5 km dari jalan raya Sedayu - Gesikan, dapat ditempuh dengan mudah menggunakan kendaraan roda 4, truck maupun bus mini.

Di sekitar bumi perkemahan ini ada objek wisata sejarah dan religi yakni goa payaman wadon dan lanang, sendang kawidodaren serta sendang aneh. Dari sejarahnya, goa wadon dipakai sebagai tempat tinggal Browijoyo V dan putranya Raden Panekti beserta cantriknya. Hal ini dikuatkan pula dengan adanya makam dekat goa wadon yang diyakini sebagai makan Browijoyo V, putranya dan 3 orang cantriknya. Goa wadon juga dikenal sebagai tempat persembunyian Pangeran Diponegoro. Sedangkan goa lanang adalah tempat pertapaan Browijoyo V dan juga Raden Bekel Prawiro Purbo. Masih banyak lagi pelaku sejarah jaman kerajaan di Jawa yang pernah menggunakan kedua goa tersebut sebagai tempat persinggahan. Sendang aneh yang sangat ini tertutup tanah, menurut Mathori airnya tidak dapat mendidih, walaupun dimasak.

Walaupun telah dibuka sejak April 2011, namun Mathori mengatakan bahwa baru sejak Mei 2012, bumi perkemahan ini ramai digunakan. Sampai 2 bulan ke depan, sudah ada beberapa sekolah maupun kelompok masyarakat yang memesan untuk melakukan kegiatan di sini. Promosi bumi perkemahan dan goa payaman, akan terus diupayakan, sehingga banyak dikenal dan dikunjungi berbagai pihak. Satu hal yang unik yakni bahwa persediaan air bersih yang dibutuhkan cukup banyak untuk bumi perkemahan ini, dinaikkan dari sumber air di kali Konteng dengan 4 estafet menggunakan diesel untuk ketinggian yang mencapai 350 m. ( Yan/Fernandez )

--------------------------------------------------

Bumi Perkemahan GoaPayaman : d/a. Payaman Rt. 11, Kepuhan, Argorejo, Sedayu, Bantul
Contact Person : Mathori Abdul Rozid – hp. 087 738 303 779
e-mail : dwibmc@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar