Sabtu, 10 November 2012

Desa Wisata Krebet

Pedukuhan Krebet telah ditetapkan sebagai desa wisata sajak kurang lebih tahun 2000. Diangkatnya Krebet sebagai desa wisata, mulanya karena potensi potensi kerajinan terutama batik kayu. Di sini terdapat 49 perajin batik kayu. Kini tidak saja batik kayu, tapi tatah sungging kayu, genteng kayu dan beberapa kerajinan dalam skala kecil seperti pisau dapur, irus dan anyaman mending. Selain kerajinan, Pokdarwis desa Wisata Krebet juga mulai mengembangkan berbagai kesenian yang dijualnya dalam paket wisata seni dan budaya seperti : ketoprak, jatilan versi modern dan klasik, kerawitan dan mocopat.
Baca selengkapnya >

Menurut Markun (26) sekretaris Pokdarwis yang ditemui di sanggarnya Kimiskidi Kamis (29/03), kurang lebih ada 13 paket wisata yang dikemas Pokdarwis untuk dijual sebagai paket wisata. Paket belajar membatik topeng ukuran S Rp. 50.000 / orang, M Rp. 60.000 dan L Rp. 75.000 per orang, minimal 5 orang dengan fasilitas snack, souvenir dan hasil membatik dengan durasi 2 jam. Paket belajar anyam tikar ukuran plismet Rp. 40.000 per orang minimal 4 orang. Paket belajar membuat pisau dapur Rp. 35.000 / orang minimal 4 orang. Paket belajar ukir Rp. 50.000 per orang, minimal 4 orang.


Beberapa paket lainnya seperti : Paket belajar kesenian Rp. 50.000 per orang, minimal 5 orang dengan durasi 1-2 jam dan mendapat fasilitas souvenir, snack, buku tembang atau buku gerakan. Paket nonton bareng tari, solawat, gending, jatilan, per kesenian Rp. 30.000 per orang minimal 25 orang. Paket kerawitan Rp. 50.000 per orang minimal 25 orang, paket mocopat Rp. 20.000 per orang minimal 25 orang, paket ketoprak Rp. 100.000 per orang minimal 25 orang. Selain itu masih ada paket jelajah desa Rp. 15.000, outbond Rp. 65.000 per orang minimal 25 orang dengan durasi 1-3 jam, wisata tradisi dan budaya yakni among-among Rp. 50.000 per orang minimal 10 orang dan paket belajar nitis Rp. 50.000 per orang minimal 4 orang.

Pokdarwis desa wisata Krebet baru mulai aktif kembali sejak 2009. Dari catatan pengunjung yang disampaikan Markun sebanyak 344 dalam tahun 2011, penulis merasa bahwa jumlah ini terlalu sedikit untuk pengunjung sebuah desa wisata. Paket belajar membatik dan ukir menurut Markun masih banyak ditangani langsung oleh masing-masing sanggar, sehingga tidak tercata dalam catatan Pokdarwis. Ke depannya akan dipikirkan agar semua paker belajar membatik maupun ukir, sebaiknya ditangani oleh Pokdarwis. Sedangkan seluruh paket kesenian, tradisi dan budaya saat ini sudah ditangani oleh Pokdarwis.

Sebagai sebuah desa wisata, di Krebet terdapat 40 rumah home stay. Ketika berkunjung ke salah satu home stay milik Agus Baskoro, terdapat 10 kamar, 3 kamar diantaranya kamar mandi dalam dengan tariff Rp. 100.000. Sedangkan 7 kamar dengan kamar mandi luar tarifnya Rp. 75.000. Kondisinya rapi, bersih dan sejuk karena dikelilingi banyak tumbuhan, bangunannyapun berbentuk asri. Menurut Markun dari 40 home stay yang ada, daya tampungnya bisa mencapai 100 – 120 orang. ( Yan/Fernandez )

-----------------------------------------------------

Desa wisata Krebet : d/a. Krebet, Seandangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta.
Contact Person : 1. Kimiskidi ( ketua Umum ) – hp. 0816 685 954
2. Yulianto ( Ketua Harian ) – hp. 0818 270 657
3. Markun (Sekretaris) – hp. 0817 5428 434
E-mail : markun_wicaksono@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar